Apa Itu Fast Track Dufan?
Sebenarnya apa, sih, fast track Dufan itu? Sederhananya, fast track Dufan adalah tiket terusan Dufan yang bisa dibeli dengan benefit bisa langsung masuk wahana tanpa mengantri!
Tiket fast track ini tentunya punya harga yang lebih mahal jika dibanding dengan tiket reguler biasa, ya.
Namun perlu diingat juga kalau tiket Fast Track ini nggak meliputi semua wahana yang ada di Dufan. Dari website Ancol yang Bubu lihat, ada 14 wahana saja yang bisa memakai tiket terusan fast track.
Wahana-wahana tersebut, antara lain: Bianglala, Halilintar, Kora-Kora, Alap-Alap, Ontang-Anting, Arung Jeram, Ice Age, Baling-Baling, Turangga-Rangga, Istana Boneka, Tornado, Hysteria, Niagara-Gara, dan Zig-Zag.
Bisa dibilang wahana-wahana fast track ini termasuk wahana favorit banyak orang yang berkunjung ke Dufan, kan.
Jadi, menurut Bubu banyak untungnya kalau beli tiket fast track saat masa liburan atau tanggal merah di mana Dufan sedang ramai-ramainya.
Namun ada satu wahana baru di Dufan yang lagi banyak peminatnya tapi nggak masuk ke dalam wahana fast track, yaitu Kereta Misteri. Sayang banget, ya, soalnya mengantri wahana Kereta Misteri juga bener-bener mesti punya kesabaran seluas samudera! :D
Nah, tetapi perlu diingat juga, nih, kalau wahana fast track ini tentu punya ketentuan minimal tinggi. Jadi pastikan juga Manteman yang bareng keluarga atau teman yang membeli tiket fast track punya tinggi lebih dari minimal di setiap wahananya.
Jika ke Dufan bersama anak yang masih kecil, termasuk balita, kayaknya lebih baik beli tiket yang reguler biasa aja, deh… :D
Baca Juga: Wahana Ekstrem Dufan
SHOWROOM TRIPLE TUJUH TRACK
Jl. Kp. Rw. Sapi, Jawa Barat, ID
Pengalaman mengajak anak-anak main ke Dufan atau Dunia Fantasi saat liburan sekolah membuat Bubu berpikir untuk di kunjungan berikutnya ke Dufan harus memakai fast track! Apalagi kalau ke sana saat tanggal merah, liburan sekolah sampai periode high season.
Kebayang, kan, gimana ramainya Dufan yang berada di kawasan Ancol ini saat masa liburan? Mau naik satu wahana aja bisa ngantri satu sampai dua jam! Benar-benar membuang waktu. Untung aja saat itu anak-anak nggak begitu cranky. Jadi masih bisa mengantri dengan lumayan aman… :D
Namun karena mengantri lama di satu wahana, alhasil nggak banyak wahana yang bisa kami coba sekeluarga. Karena itulah ide untuk memakai fast track langsung ada di kepala begitu dapat pengalaman mengantri yang super lama pas Dufan lagi penuh-penuhnya.
Harga Fast Track Dufan
Berikut harga Fast Track Dufan saat tulisan ini Bubu buat di bulan Oktober 2023, ya.
Harga ini sesuai yang tertera di website Ancol. Dan untuk fast track di atas belum termasuk harga tiket Dufan, ya.
Kalau tiket Dufan reguler di weekday Rp 225.000,- dan tiket di weekend Rp 275.000,-. Jadi misalnya kita ke Dufan saat weekend dan ingin pakai fast track, berarti total tiket yang harus kita bayar sekitar Rp 650.000,-
Oiya, tiket Dufan ini juga belum termasuk dengan tiket masuk gerbang Ancol untuk orang dan kendaraan, ya. Untuk harga tiket ini juga bisa jadi berbeda, terutama saat high season.
Selain di website Ancol, tiket fast track Dufan juga bisa kita beli di Traveloka maupun langsung on the spot di loket depan Dufan, ya.
Gimana menurut Manteman, kira-kira worth it nggak, sih, beli tiket terusan Dufan yang fast track?
Misalnya sekeluarga berempat @Rp 650.000,- artinya mesti merogoh sekitar Rp 2,6 juta untuk bisa menikmati Dufan dengan fast track! Lumayan juga, yaaaa... :D Tapi tentu aja ada berbagai benefit yang didapat dari hemat waktu sampai hemat tenaga.
Aturan Memakai Fast Track Dufan
Nah, kalau melihat di website Ancol, pemakaian tiket fast track memang hanya bisa digunakan dalam satu hari. Namun nggak dibatasi bisa main berapa kali dalam satu wahana.
Sempat, nih, Bubu melihat video FYP yang bercerita tentang pemakai tiket fast track di Dufan. Dengan tiket terusan fast track tersebut, ia dan teman-temannya sampai berkali-kali naik satu wahana terus-terusan.
Memang, sih, nggak ada aturan bisa berapa kali main, ya. Tapi seenggaknya pengguna tiket fast track ada rasa empatinya juga dengan pengunjung dengan tiket reguler. Apalagi kalau antrian menang lagi padat-padatnya dan pengunjung lagi ramai banget.
Bisalah naik wahana yang diinginkan satu kali dulu, lalu pindah ke wahana yang lain. Kalau terus-terusan naik wahana yang sama dengan fast track, gimana dengan antrian yang reguler, ya… :’)
Ada baiknya keliling berpindah dari wahana satu ke wahana lain. Setelah semua wahana yang diinginkan sudah dinaiki, jika ingin mengulang lagi dari wahana yang awal bisa juga, kan. :)
Baca Juga: Dunia Kartun Dufan
Ada nggak, nih, Manteman yang sudah pernah mencoba masuk Dufan dengan tiket fast track? Boleh banget share pengalamanmu di komentar, yaa… ;D
PT Preloved and Thrift Indonesia
Back in the early 1990s (when I was an athlete), I used to run up Higgs Track for training. The times I did, from the vantage point of my current age, seem daunting. I must try running it again some time to see exactly what damage age has done to me. But that is for some later date. Today I decided to take my tent and camera gear and go up for my first overnighter in the region.
Running is very different from walking with a heavy pack! The pack forces slowness upon you, and you have extra time to notice more of the tiny aspects of the bush – like fungi. I was not expecting fungi in summer, but photographed eight different genera, which greatly surprised me. (I found more than that, but they were mostly too big and bulky for my tastes; there were also other plain-coloured, middle-sized ones I couldn’t name, and, as no one ever seems able to help me identify that sort of fungus, I left them.)
I had forgotten most of what Higgs Track was like. My single dominating memory was that of trying to cross Dale Brook at the start, crawling along a disconcertingly high and usually very slippery log before the climb began. Nowadays, I discovered today, there is a problem-free bridge, so my hesitant anticipation was unnecessary. Meanwhile, the track itself – and the surrounding area in general – was very beautiful indeed, with masses of ferns and moss and rich brown tree trunks. Dale Brook could be heard for most of the trip.
Walking with a pack may well take significantly more than double my running time, but I had still finished the climbing part to the flat plateau at the top in under an hour, so was pleased. This gave me plenty of time to check out the hut, meet its inhabitants and have some soup and dinner before I would set out with my camera gear to see what I could see as the sun got lower.
The hut inhabitants were friendly and welcoming, so I decided not to pitch my tent, which would mean I didn’t have a wet mess to pack up in the morning. Rain still looked likely. The dark clouds were very attractive, and I was able to enjoy them all the more for the knowledge that they were not going to wet the fabric of my tent, making it heavy next day.
Off I set, exploring channels, finding a waterfall, and then going to the lake where I found wallabies and colourful wildflowers. During the final splash of colour at Alpenglow, I shared the last of the beauty with the others from the hut out on the verandah. Next day, I enjoyed a kind of repeat of wildlife, wildflowers and lake in beautiful pre-dawn colours by setting my alarm for five in the morning and braving the bracing temperatures to experience pink-hour beauty.
For winter views, see www.natureloverswalks.com/lady-lake-snow/
PT Preloved and Thrift Indonesia
Penyembuhan malaikat muzik: edisi khas20144:59